Mengenai Saya

Foto saya
Seorang guru dan pembelajar sepanjang hayat

Sabtu, 24 Mei 2025

Menjaga Marwah Guru di Tengah Maraknya Kasus Pelecehan


Akhir-akhir ini, publik kembali dikejutkan dengan berita tentang guru yang melakukan pelecehan terhadap siswanya. Sebuah ironi yang mengguncang hati, di tengah harapan bahwa sekolah adalah tempat tumbuhnya karakter mulia. Guru, yang seharusnya menjadi sosok yang membimbing, justru diwakili oleh segelintir oknum yang menodai citra luhur profesi ini.

Melihat kasus seperti ini, banyak dari kita yang kecewa dan marah. Wajar. Tapi di balik amarah itu, mungkin kita juga perlu refleksi: bagaimana menjaga marwah guru tetap terhormat? Bagaimana caranya kita bisa terus menumbuhkan rasa hormat, tanpa menutup mata pada kejahatan yang harus ditolak?.


Guru sejati adalah mereka yang memegang teguh nilai-nilai Ki Hajar Dewantara: “Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.” Guru yang berjalan di depan, memberi teladan; yang hadir di tengah, membangkitkan semangat; dan yang berada di belakang, memberi dorongan.
Bukan menakuti. Bukan merusak kepercayaan.

Ironi ini juga menjadi pengingat: bahwa satu kasus buruk bukan berarti meniadakan kebaikan yang jauh lebih banyak. Ribuan guru setiap hari berjuang, menyalakan harapan dan menanamkan nilai kehidupan. Mereka layak disorot. Mereka layak didengar. Karena di balik setiap anak yang berani bermimpi, ada guru yang rela berkorban.
Sekolah harus kembali jadi rumah aman: tempat belajar, tempat merasa diterima, dan tempat tumbuh.
Guru-guru yang jujur dan tulus adalah benteng moral. Kita semua – murid, orang tua, masyarakat – punya peran menjaga benteng itu tetap kokoh.

Semoga, di antara hiruk-pikuk berita yang viral, kita masih bisa melihat cahaya: bahwa guru sejati tetap ada, dan tugas kita adalah merawatnya.

#MenjagaMarwahGuru
#GuruAdalahTeladan
#PendidikanBermartabat
#KembaliKeNilaiKiHajar
#SekolahAmanUntukSemua
#GuruHebatSiswaHebat
#RefleksiPendidikan

0 komentar:

Posting Komentar