Setelah berdiskusi panjang, kelompok kami sepakat untuk mengangkat tradisi Mandi Kasai sebagai kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur. Tradisi ini merupakan ritual mandi bersama di sungai atau air terjun yang biasanya dilakukan pada hari-hari besar atau momen-momen khusus.
Kaitan dengan Pemikiran KHD
Pemikiran KHD yang sangat relevan dengan tradisi Mandi Kasai adalah konsep gotong royong dan kepedulian sosial. KHD sangat menekankan pentingnya membangun karakter murid sebagai individu yang mandiri dan juga sebagai anggota masyarakat yang saling membantu. Nilai-nilai inilah yang juga tertanam kuat dalam tradisi Mandi Kasai.
Menerapkan Pemikiran KHD dalam Konteks Lokal
Untuk mengkontekstualisasikan pemikiran KHD dengan tradisi Mandi Kasai, kami dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Membuat proyek pembelajaran tematik: Mengangkat tema "Tradisi Mandi Kasai" dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, murid dapat membuat cerita pendek tentang pengalaman Mandi Kasai. Dalam pelajaran IPA, murid dapat mempelajari jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitar sungai tempat Mandi Kasai dilakukan.
- Mengadakan kegiatan Mandi Kasai bersama: Mengorganisir kegiatan Mandi Kasai di sekolah atau di lingkungan sekitar. Kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar murid, guru, dan masyarakat.
- Membuat video dokumenter: Mendokumentasikan proses pelaksanaan tradisi Mandi Kasai dan menyajikannya dalam bentuk video. Video ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran atau media promosi budaya lokal.
Kekuatan Pemikiran KHD yang Relevan
Dari sekian banyak pemikiran KHD, kami sepakat bahwa konsep gotong royong adalah kekuatan yang paling relevan untuk diterapkan dalam konteks tradisi Mandi Kasai. Nilai gotong royong ini dapat menebalkan laku murid di kelas atau sekolah dengan cara:
- Membentuk kelompok belajar: Membagi murid menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas bersama.
- Mengadakan kegiatan kerja bakti: Melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah atau masyarakat sekitar.
- Mendorong murid untuk saling membantu: Mengajarkan murid untuk saling membantu satu sama lain, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Tradisi Mandi Kasai dengan nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosialnya merupakan harta karun budaya Lubuklinggau yang sangat berharga. Dengan menggabungkan tradisi ini dengan pemikiran KHD, kita dapat membentuk karakter murid yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia.
Dokumen Tugas Ruang Kolaborasi 1.1
Tugas Kelompok Kolaborasi Modul 1.1 - Mandi Kasai oleh ika87
0 komentar:
Posting Komentar